PENDAHULUAN
Bahwa perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan Bank memanfaatkan perkembangan Teknologi untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan Bank kepada Nasabah, dimana penggunaan Teknologi Informasi dalam kegiatan operasional Bank juga dapat meningkatkan risiko yang dihadapi Oleh Bank tersebut. Sehingga dengan meningkatnya risiko yang dihadapi, Bank perlu menerapkan manajemen risiko secara efektif dimana Teknologi Informasi merupakan aset yang berharga bagi Bank sehingga pengelolaannya bukan hanya merupakan tanggung jawab unit kerja penyelenggara Teknologi Informasi namun juga seluruh pihak yang menggunakannya.
Hal tersebut diatas telah diatur oleh Bank Indonesia melalui PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum .
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
1. LATAR BELAKANG 3
2. PERMASALAHAN …4.
3. TUJUAN DAN MANFAAT 5
4. PEMBAHASAN 5
5. USULAN 10
6. SPESIFIKASI 12
7. IMPLEMENTASI 13
8. BIAYA 14
1. Latar Belakang
1. Adanya ketentuan dari Bank Indonesia mengenai management resiko. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 mengenai implementasi menajemen resiko untuk teknologi informasi bagi bank komersial.
2. Adanya ketetapan Service level agreement 95% untuk ketersediaan data yang sudah ditetapkan untuk Bank BBB.
3. Pentingnya proteksi data untuk menjamin kelangsungan bisnis dari kemungkinan kehilangan data dan downtime.
Email, Core Banking, RTGS, SKN, SME merupakan sistem yang kritikal yang harus selalu dijaga kontinuitinya.
- Kegagalan di sebagian site: kehilangan data dan downtime karena server yang bermasalah, network/ jaringan yang bermasalah, peranti lunak yang bermasalah.
- Kegagalan di site secara keseluruhan: kehilangan data dan downtime karena kebakaran gedung, gempa bumi, banjir, dan sebagainya.
4. Downtime merupakan biaya tersembunyi yang nilainya sangat besar jika dikalkulasikan terhadap gaji karyawan, produktivitas yang terhenti.
5. Pentingnya sistem proteksi data yang lebih daripada hanya sekedar sistem backup tradisional ke tape.
2 (dua) point penting untuk mengevaluasi sistem proteksi data adalah:
• RPO (Recovery Point Objective):
Adalah toleransi banyaknya data yang tidak ter-backup pada saat server produksi mengalami kegagalan.
• RTO (Recovery Time Objective):
Adalah toleransi lamanya waktu untuk user dapat kembali mengakses
data.
2. Rumusan Masalah
Dengan didasari oleh latar belakang tersebut, maka dibutuhkan suatu penerapan sistem penyimpanan data yang mampu menjamin semua proses sistem informasi dapat terlindungi dengan baik dan mengurangi rasa kekawatiran informasi tersebut hilang dan tidak dapat digunakan.
Saat ini Bank BBB masih menggunakan media Backup data secara rutin menggunakan tape untuk menanggulangi ketersedian data, tetapi rutinitas tersebut masih mempunyai beberapa kelemahan salah satu di antaranya adalah:
1. Pada saat proses Back Up data, kinerja server sedikitnya akan terganggu yang tentunya akan mengganggu kenyamanan user
2. Pada saat back up data, tidak semua data akan ter Back Up, sebab pada saat Back Up mungkin saja terjadi perubahan data yang dilakukan oleh user
3. Ketika server rusak, walaupun data secara rutin di Back Up tentunya banyak data yang hilang. Data yang dapat diselamatkan hanyalah data yang ada sebelum Proses Back Up dilakukan.
Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Sistem RTGS dimana servernya harus berdiri sendiri dan tidak bisa menggunakan virtualisi, belum memiliki sebuah sistem duplikasi yang handal, sehingga bila terjadi gangguan pada server produksi maka layanan RTGS pun akan terganggu bahkan mati.
2. Sistem database SQL yang belum termasuk kedalam sistem virtualisasi, membutuhkan sebuah sistem replikasi data yang dapat membantu menjaga ketersediaan layanan dan data tetap pada SLA.
3. Belum tersedianya High Availability data dalam data center dan DRC
4. Belum tersedianya Centralize Backup
5. Tingginya resiko terhadap pentingnya proteksi data untuk menjamin kelangsungan bisnis dari kemungkinan kehilangan data dan downtime
6. Dibutuhkan sebuah system replikasi DoubleData untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
3. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari pengadaan software replikasi DoubleData adalah:
1. Jaminan High Availability untuk layanan RTGS
2. Jaminan Data terutama database dalam SQL Server
3. Replikasi Data di DRC
4. Melindungi kehilangan data yang sangat penting.
5. Meminimalisasi downtime
Manfaat dari pengadaan software replikasi DoubleData adalah:
1. RTGS sebagai sebuah layanan yang menjadi prioritas pertama dapat terjamin keberadaan layanannya bahkan dari kemungkinan untuk kehilangan data dan downtime.
2. Proteksi data terutama data yang berada pada SQL Server akan terjamin ketersediaannya dan kemungkinan kehilangan data akan semakin kecil.
3. Untuk menjamin kelangsungan bisnis secara umum dari kemungkinan kehilangan data dan downtime.
4. Memimimalisasi downtime yang merupakan biaya tersembunyi yang nilainya sangat besar jika dikalkulasikan terhadap gaji karyawan, produktivitas yang terhenti.
5. Menyediakan sistem proteksi data yang lebih daripada hanya sekedar sistem backup tradisional ke tape.
6. Memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia mengenai implementasi menajemen resiko untuk teknologi informasi bagi bank komersial.
7. Memenuhi ketetapan Service level agreement 95% untuk ketersediaan data yang sudah ditetapkan untuk Bank BBB.
4. PEMBAHASAN
DoubleData Software secara periodik dapat menyediakan perlindungan data yang mudah diakses dan memungkinkan untuk pemulihan langsung jika terjadi bencana sehingga dipastikan tidak mengalami kehilangan data yang cukup besar.
DoubleData menggunakan teknologi replikasi dan failover yang terus menerus menangkap perubahan yang terjadi jika terdapat perubahan yang berulang-ulang baik dari satu server atau lebih server di lokasi manapun, baik DC atau di lokasi DRC. Jika terjadi bencana, DoubleData dapat dengan cepat memindahkan data ke server tujuan dalam hitungan menit.
Fitur dari DoubleData
• Managemen Bandwith
Kompresi Data yang direplikasi dapat dikompres sampai dengan 3 level data kompresi. Dengan adanya kompresi data yang dikirimkan menjadi lebih kecil dan lebih hemat bandwidth.
• Bandwidth Throttling
Jika proses replikasi melebihi badwidth yang telah disediakan, maka DoubleData akan melakukan proses pemecahan data yang direplikasi agar tidak melebihi bandwidth yang telah disediakan.
• Replication Bandwith Scheduling
Pemakaian bandwidth untuk replikasi dengan DoubleData dapat dijadwalkan
• Alert Email
Untuk perlindungan ketersediaan data yang optimal DoubleData dapat memberikan pemberitahuan melalui email untuk semua event baik informasi, peringatan ataupun kesalahan. Dengan menggunakan DoubleData, administrator dapat dengan cepat dan mudah mengelola kegiatan dauble-take tanpa perlu terus memantau sehingga meningkatkan skalabilitas dan pengelolaan DoubleData.
• Managemen Console Yang tersentralisasi
Untuk memudahkan maintain dari server-server produksi dan server –server target, DoubleData memiliki fasilitas managemen console yaitu program interface client server yang dapat digunakan untuk melakukan semua konfigurasi DoubleData, mulai dari Mirror, Replikasi, Monitoring & alert, Failover, Restore data, Failback, Verifikasi data, dan server grouping.
Console diatas bersifat sentralisasi, semua server yang ter-install DoubleData server, dapat di monitor dalam satu console tersebut diatas dengan cukup hanya menyediakan IP Address dari server tersebut. Console DoubleData ini juga dapat diakses secara remote (jarak jauh).
• DoubleData Reporting Center dan statistik
fitur pelaporan yang terpusat dan analisis yang detail dapat dilaporkan untuk menunjukkan keefektifan dalam memberikan informasi DoubleData untuk laporan pertanggung jawaban kepada manajemen dan memungkinkan Anda memverifikasi integritas data pada server target dan memberi Anda kemampuan untuk mengidentifikasi masalah tidak terditeksi.
Cara kerja Software Doubledata
1. Mirroring
Server produksi akan di-mirror ke server target untuk menyamakan keduanya.
2. Replikasi
Setiap ada perubahan data pada server produksi, maka hanya delta/ perubahan data itu saja yang akan direplikasi ke server target.
3. Failover
Jika terjadi keadaan dimana server produksi mengalami kegagalan dan tidak dapat di-akses, maka DoubleData akan secara otomatis pada saat itu juga akan memindahkan akses ke target server. Server target saat ini akan menggantikan fungsi server produksi.
4. Failback
Pada saat server produksi dapat kembali aktif, maka administrator dapat meng-klik menu ‘failback’ untuk memindahkan akes ke server produksi. DoubleData akan melakukan proses penyaringan perubahan apa saja yang terjadi pada server target dan melakukan proses pemulihan data yang berubah saja ke server produksi.
Keuntungan menggunakan software DoubleData
1. Proses replikasi dilakukan secara kontinu dan real time (langsung pada saat terjadi perubahan data).
2. Replikasi pada level byte.
Perbandingan level replikasi data (level byte dengan 2 level lainnya)
- level file
Replikasi dilakukan minimum 1 keseluruhan file walaupun perubahannya hanya beberapa byte
- level blok
Replikasi dilakukan minimum 1 blok data (32kb) walaupun perubahannya hanya beberapa byte saja.
- level byte -> DoubleData
Replikasi dilakukan sesuai jumlah byte perubahan data.
Pada level byte, replikasi lebih menghemat bandwidth.
3. Replikasi dapat dilakukan pada jarak yang tidak terbatas, selama terdapat koneksi antara server produksi dan server target.
4. Tidak bergantung pada brand dan spesifikasi peranti keras (HW)
5. Dapat men-support aplikasi dan database apa saja.
6. Support untuk level sistem operasi Windows dan sebagian Linux (RedHat, CentOS, SuSE)
7. Support untuk sistem peranti keras: 32 bit (Intel dan AMD), 64 bit (intel dan AMD), Itanium.
8. Failover
Jika terjadi keadaan dimana server produksi mengalami error dan tidak dapat di-akses, maka DoubleData akan secara otomatis (bukan manual) pada saat itu juga akan memindahkan akses ke target server. Server target akan menggantikan server produksi.
9. Bandwidth dapat dijadwalkan secara fleksibel.
10. Dapat diintegrasikan dengan sistem backup tradisional (tape).
11. DoubleData men-support sistem virtualisasi dan juga replikasi dari beberapa server produksi ke 1 server target sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan.
5. SARAN
Dari hasil POC dengan DoubleData maka diusulkan:
Gambar di atas menunjukkan beberapa server produksi dan satu buah server HA yang berada di Data Center direplikasi ke beberapa server target yang berada di DRC.
6. SPESIFIKASI
No. Keterangan Ya/ Tidak
1 Bersertifikasi Microsoft Windows server: standard server edition, advanced server edition, SBS server edition, data center edition. Ya
2 Sinkronisasi data harus menulis ke memory queue (RAM) dahulu dan kemudian ke antrian disk hanya jika diperlukan. Ya
3 Konfigurasi antrian memory dan disk dapat dilakukan pada saat instalasi. Ya
4 Pre-Flight Check dimana termasuk di dalamnya beberapa point validasi dan fixing untuk mengurangi potential errors. Ya
5 Proteksi keseluruhan sistem state server, sistem operasi, aplikasi dan data dengan automatic ataupun manual failover dan replikasi real time. Ya
6 Proteksi dapat dilakukan dari beberapa server produksi (termasuk didalamnya system state, OS, aplikasi, dan data) dengan replikasi real time ke satu server target untuk recovery. Ya
7 Perangkat lunak tersebut memungkinkan untuk recovery server produksi (system state, OS, aplikasi dan data) ke server target dengan spesifikasi dan brand perangkat keras yang berbeda. Dapat melakukan migrasi dari server lama ke server baru yang memiliki tipe perangkat keras yang berbeda. Ya
8 Setelah failover, servis aplikasi dapat automatically start pada
server target dan akses user dapat dialihkan langsung ke server target. Ya
9 Memproteksi baik server fisik maupun server virtual. Dimana perangkat lunak tersebut dapat mereplikasi data langsung ke file VMDK dan melakukan konversi ke server virtual pada saat terjadi kegagalan di server produksi. Ya
10 Real-time or scheduled basis, byte-level replication dengan koneksi TCP/IP mengurangi penggunaan bandwidth, meningkatkan performance dan efisiense, mengurangi latency dan meningkatkan tingkat proteksi. Ya
11 Supports cluster-based deployments out of the box allowing protection of an MSCS cluster to another cluster or stand-alone. Ya
12 Allowing file-level selection provides for greater granularity and flexibility and reduces data transfers. i.e. File/Directory, Wildcard Include/Exclude. Ya
13 Ability to control replication impact on production by scheduling replication bandwidth limits by time and day of week. Ya
14 Produk dapat mereplikasi tipe-tipe file umum termasuk file ter-enkripsi. Ya
15 Menyediakan 3 level data compression untuk mengurangi besar data yang ditransfer dan meningkatkan performance. Ya
16 Kemampuan untuk melakukan update ke server target dimana which memungkinkan full volume locking dan individual target path locking. Ya
17 Sinkronisasi folder shares selama initial copy and sinkronisasi periodic. Ya
18 Memiliki kemampuan untuk integrasi dengan Microsoft Operations Manager. Ya
19 Men-support 64bit Windows Server Editions (x64 and Itanium). Ya
20 Menyediakan verification check (baik scheduled atau immediately) yang dapat mem-verifikasi sinkronisasi server target dengan server produksi dan juga reportnya. Ya
21 Menyediakan alerting melalui SNMP counters dan traps untuk frameworks enterprise management. Ya
22 Menyediakan ESX host-level replikasi dari file vmdk dari ESX server produksi ke ESX server target. Ya
23 Support Microsoft clustering dengan menyediakan tambahan fitur geo-clustering. Ya
24 Support replikasi 1 server produksi ke 1 server target, beberapa server produksi ke 1 server target, 1 server produksi ke beberapa server target. Ya
7. IMPLEMENTASI
Perancangan implementasi pengadaan Software DoubleData dilaksanakan melalui tahap sebagai berikut:
No Tahap Mulai Akhir
1. Phase 1 – Perancangan software Double Take Januari 2012 Januari 2012
2. Phase 2 – Penyusunan TOR Implementasi Januari 2012 Januari 2012
3. Phase 3 – POC Februari 2012 Maret 2012
4. Phase 4 – Design Maret 2012 April 2012
5. Phase 5 – Design Review April 2012 Mei 2012
6. Phase 6 – Finalisasi Dokumen September 2012 September 2012
7. Phase 7 – Pengadaan Hardware dan Software Oktober 2012 Oktober 2012
8. Phase 8 – Penerapan Software DoubleData November 2011 November 2011
9. Phase 9 – Evaluasi Desember2011 Desember 2011
Beberapa pertimbangan dan asumsi yang mendasari perencanaan waktu pekerjaan seperti disebutkan sebelumnya adalah, sebagai berikut:
1. Proses pengadaan memerlukan waktu paling cepat 2 bulan.
2. Program kerja Divisi Teknologi Informasi dan kegiatan operasional Divisi Teknologi Informasi tetap memerlukan perhatian dari tim pendamping pihak ketiga.
7 buah server yang akan diinstall software DoubleData adalah
NO Nama Jumlah PROD HA DRC
1 RTWT 3 √ √ √
2 DWH Lama 1 √ √
3 DWH Baru 1 √ √
4 Database BBB 2 √ √
TOTAL 7 Buah
8. ESTIMASI BIAYA
BILL of MATERIAL
DoubleData Software:
Part Number PART DESCRIPTION QTY PRICE OFFERING (USD)
KURS Rp. 8.500,-
DTAVAILAE DoubleData Availability Advanced Edition with first year maintenance 7 28,700.00
DoubleData implementation 12,750.00
Total Price 41,450.00
Scope of Work :
1. Kickoff Meeting
2. Technical Discussion
3. DoubleData Implementation
4. Documentation (Design document, SOP)
5. User Acceptance Test
6. 1 days user Training for 7 people
7. 1 Year Quarterly Preventive Maintenance
8. Reporting document after Preventive Maintenace
9. 1 Year Corrective Maintenance
Perkiraan Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan Software dan Hardware Replikasi DoubleData adalah $41,450.00 dengan kurs Rp 8.500,- maka menjadi sebesar Rp 352.325.000,- (tiga ratus lima puluh dua juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah) dengan sumber pembiayaan mengambil dari komponen ITSP yang telah dialokasikan .Pekerjaan dilakukan dengan model fixed price atau lump sump dimana biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk memperoleh hasil kegiatan pada waktu yang diharapkan.
Demikian proposal ini kami ajukan, sambil menunggu persetujuan Bapak bila ada hal-hal yang tidak berkenan kami menunggu petunjuk Bapak.
minta softwarenya donk mba..please.interfacenya aja jg gak papa
BalasHapusSalam Sukses Selalu....
BalasHapusBila Rekan Rekan Membutuhkan Jasa Pembuatan Software...Silahkan Hubungi Kami
Daftar Produk
Proswitching
Merupakan suatu paket program untuk pengiriman message / file antar cabang, biasanya digunakan untuk Financial Transaction. Software Proswitching sudah di gunakan dan terbukti sangat baik di beberapa bank antara lain : Bank BRI, Bank BRI Syariah, Bank BNI, Bank BTN, Bank Mega, Bank Mega Syariah, Bank DKI dan Bank Index
Rekonsiliasi
Merupakan program rekonsiliasi yang dijalankan kantor pusat pada wide area network, berguna untuk melakukan rekonsiliasi transaksi antar cabang.
Stand In
Merupakan paket program aplikasi yang berfungsi sebagai server pengganti dimana transaksi-transaksi yang dilakukan oleh media tertentu (misal ATM) dapat dilakukan apabila server utama sedang bermasalah atau sedang melakukan proses tertentu
ATM Controller dan Monitoring
Adalah program aplikasi yang melakukan kontrol terhadap mesin-mesin atm baik dalam proses maupun dalam hal terjadi gangguan pada mesin
Card Access Management
Adalah program aplikasi yang melakukan kontrol terhadap kartu kartu nasabah baik itu dalam hal pembukaan kartu baru, pengubahan atau penghapusan kartu
Ticketing
Merupakan program aplikasi yang berfungsi sebagai program penanganan transaksi Tour & Travel Ticketing
General Ledger
Merupakan paket program aplikasi yang berfungsi sebagai program akuntansi dan telah banyak dipakai oleh perusahaan perusahaan di Indonesia, berbasis Windows. General Ledger ini mempunyai banyak fitur-fitur yang tidak dapat dilakukan oleh aplikasi lain
Inventory Control System
Merupakan paket program yang berfungsi sebagai kontrol terhadap stock barang, penjualan/pembelian serta hutang / piutang. Program ini telah banyak dipakai di beberapa perusahaan di Indonesia
Integrated Accounting System
Merupakan paket program penggabungan antara Inventory Control System dengan General Ledger sehingga berfungsi sebagai kontrol stock barang, penjualan / pembelian serta program akuntansi. Program ini cocok untuk perusahaan perusahaan distribusi secara retail
Payroll
Merupakan paket program yang berfungsi sebagai program gaji dan telah banyak dipakai dibeberapa perusahaan di Indonesia
Banking Online System
Merupakan paket program yang berfungsi untuk melayani seluruh produk dalam dan luar negeri dari level front office sampai level back office
Sistim Sumber Daya Manusia
Merupakan paket program yang berfungsi untuk mengelola data kepegawaian mulai dari perencanaan, recruitment, pelatihan, personalia, gaji dan pengembangan
Pengadaan Personal Computer
Branded : Hewlett Packard, IBM, ACCER, COMPAQ, dll
Lokal / Rakitan
Upgrade
Demikian Data Profil PT Metalogic Infomitra di buat, apabila anda membutuhkan jasa kami silahkan hubungi :
Herry Hermawan
PT Metalogic Infomitra
Jl Kemandoran 1 No 20
Grogol Utara
Jakarta Barat
Telp 021 5324790-91
Hp 081808848274
www.metalogic.co.id
herryhermawanmetalogicinformatika.blogspot.com
metalogickonsultansoftware.blogspot.com
makasih
BalasHapusobeng samsung plus ori